Sebuah ungkapan yang agak keras namun ada benarnya. Untuk mencari, bisa dipelajari. entah melalui buku, diajarkan seseorang, atau dari anugerah yang diatas. Banyak orang bisa dijadikan contoh untuk yang satu ini. Yang jauh lebih susah adalah mencari mati. Contoh yang paling sederhana yang bisa saya berikan adalah sabung ayam. Ada seekor ayam yang perkasa. Sudah menang berkali-kali dalam aduan. Dia akan melawan seekor ayam muda, tubuh yang biasa saja, dan baru pertama kali turun dalam arena sabung ayam. Selama pertandingan sang ayam baru terus terdesak dan seperti tinggal menunggu mati. Tapi satu tebasan dari si ayam baru ke leher sang ayam perkasa, menyudahi, bukan hanya perlawanan sang ayam, namun juga nyawanya.
Inti dari hal diatas adalah, anda bisa mencari, hebat, entah karena pengalaman anda maupun karena hasil belajar anda. Tapi untuk mencari mati tidak semudah itu. Sang ayam baru diatas seharusnya sudah mati. Tapi dia tidak mati karena memang dia belum seharusnya mati. Sama seperti orang yang terjun dari lantai 52 suatu gedung. dia belum tentu mati kalau memang belum waktunya. Tapi orang yang jatuh ke selokan, bisa mati karena memang dia sudah seharusnya mati.
Jadi, memang lebih gampang mencari sakti daripada mencari mati. Sebagian karena orang yang terlalu sakti sulit mencari lawan yang bisa membunuhnya. Sebagian karena memang belum waktunya.(Dipersembahkan kepada seorang teman saya yang sangat terobsesi menjadi sakti, Chima)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar