Selamat datang di Jangbatu, desa
kecil namun terkenal di daerah timur kota denpasar. Terkenal karena berbagai
macam hal, mulai dari yang positif sampai yang negative. Aku lahir di desa ini,
tepatnya di banjar kauh. Sudah rahasia public kalau banjarkulah yang lebih
banyak menyandang sisi negatif. Mulai dari judi, miras, sampai gangsternya.
Sebagai orang Jangbatu asli, sudah tentu aku mengenal dengan baik hal-hal
negative diatas, walau aku bukan pelaku aktif.
Yang paling kental adalah judi. Sabung ayam, alias tajen adalah judi
yang paling terkenal dari Jangbatu. Saat acara yang disebut juga tabuh rah ini
dilaksanakan, bukan hanya orang-orang dari desa ini saja yang meramaikannya.
Penjudi kelas berat dari luar kota pun akan ikut mempertaruhkan leher ayamnya
dan berjuta-juta uangnya. Acara besarnya biasa di helat di jaba Pura Dalem. Dan
berhubung biasanya berlangsung lebih dari sehari, bisa dibayangkan uang yang
berputar disana.
Bagi orang Jangbatu, tajen adalah
kehidupan sehari-hari. Tanpa hajatan besar di Pura Dalem, masih ada tajen
harian di gang harnum. Ya, gang yang sangat terkenal bagi penjudi, bahkan bagi
yang di luar kota sekalipun. Bukan hanya tajen, judi bola, dadu, dan lainnya,
tersedia disini, termasuk dagang nasi dan kopi cantiknya. Dan sekali lagi, buka
setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar