Si Cantik versus Si Tidak Cantik

Terkadang ada gunanya juga punya teman manajer personalia. Bisa curhat soal karyawan, apalagi yang cewek. Teman saya ini bekerja di restoran. Tapi di suatu kesempatan, ada hal yang membuat saya merasa terganggu. Setiap mencari karyawati (karena biasanya dia memang lebih sering mencari wanita) dia selalu memasang  pengumuman yang kurang lebih isinya seperti ini :

DICARI : KARYAWATI UNTUK WAITERESS

SYARAT : USIA MAX 23THN, BELUM MENIKAH, CANTIK

Persyaratan itu memang mutlak adalah wewenangnya. tapi bagi saya, ada banyak hal yang mengganggu, mengingat tidak hanya diperusahaannya saja saya menemui hal seperti ini. Dan dihampir semua level pekerjaan. Usia mungkin masih bisa dimaklumi. Status juga masih bisa dimaklumi (setidaknya dari sisi perusahaan), agar perusahaan tidak banyak membayar karyawannya dengan tunjangan keluarga. yang menjadi masalah adalah kenapa harus CANTIK? apakah orang yang tidak cantik tidak boleh melamar?

Cantik katanya perlu untuk menjaga/ menambah image. Tapi apakah image suatu perusahaan ditentukan oleh cantik atau tidaknya karyawan? Percaya atau tidak, orang tercantik yang saya kenal, sekarang masuk panti rehabilitasi narkoba. Image dari seseorang lebih kepada perilaku dan sikapnya. Cobalah mampir ke cafe di depan pusat perbelanjaan "H" di daerah Sanur. Lihatlah, bagaimana karyawati disana. ga cantik, tapi ramah. Omsetnya, puluhan juta per hari coy (kebetulan yang jadi manager juga kenalan).

Seharusnya, seorang manager personalia memegang prinsip seperti ini :

"Sekecil apapun seseorang, suatu saat dia bisa menjadi penentu kemenangan atau kekalahanmu"

Jangan pernah remehkan seseorang hanya karena penampilannya tidak meyakinkan. Orang hidup pasti berguna (apalagi cewek). Pion dalam catur juga kelihatan ga banyak berguna. Tapi kalau digunakan dengan baik, bahkan pion pun bisa membunuh raja.